Alexandr Wang, Bos AI Muda Pimpin Meta di Usia 28 Tahun
Alexandr Wang, pendiri Scale AI, direkrut Meta di usia 28 tahun untuk pimpin divisi AI. Simak kisah suksesnya dari dropout MIT jadi bos teknologi.
Mataram, Lomboklite.com – Dunia teknologi kembali dikejutkan dengan langkah besar Meta, perusahaan raksasa di balik Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Kali ini, mereka merekrut Alexandr Wang, pendiri Scale AI berusia 28 tahun, untuk memimpin divisi kecerdasan buatan (AI) mereka. Langkah ini jadi sorotan karena Wang bukan hanya sosok muda, tapi juga seorang visioner yang telah mengubah lanskap AI global.
Meta menggelontorkan investasi fantastis sebesar USD14,3 miliar (sekitar Rp234 triliun) untuk mengakuisisi 49% saham Scale AI, perusahaan yang didirikan Wang saat ia baru berusia 19 tahun. Namun, lebih dari sekadar akuisisi, perekrutan Wang menunjukkan ambisi besar Mark Zuckerberg untuk mengejar ketertinggalan Meta di bidang AI, bersaing dengan raksasa seperti OpenAI dan Google.
Kisah Awal Alexandr Wang: Dari Anak Jenius ke Miliarder Muda
Lahir di New Mexico dari keluarga imigran China, Wang menunjukkan bakat luar biasa sejak kecil. Di usia 12 tahun, ia sudah mampu menyelesaikan soal kalkulus tingkat universitas. Saat teman sebayanya asyik bermain, Wang justru sibuk mengutak-atik algoritma dan membangun aplikasi. Bahkan, ia pernah menciptakan platform belajar matematika yang digunakan ribuan siswa.
Masuk ke MIT, salah satu universitas teknologi terbaik dunia, adalah mimpi banyak orang. Tapi bagi Wang, kampus itu terasa terlalu lambat. Di tahun kedua, ia memilih dropout, sebuah keputusan berani yang mengingatkan kita pada Mark Zuckerberg atau Bill Gates. “AI berkembang lebih cepat di dunia nyata,” katanya suatu kali. Keputusan itu terbukti tepat.
Scale AI: Membuat Data Jadi “Emas” untuk Kecerdasan Buatan
Pada 2016, Wang mendirikan Scale AI, sebuah perusahaan yang fokus pada pelabelan data untuk melatih model AI. Meski dianggap sepele oleh banyak orang, Wang melihat pelabelan data sebagai fondasi penting untuk masa depan AI. Dengan visi ini, ia menjalin kemitraan dengan Pentagon hingga perusahaan-perusahaan Fortune 500, menjadikan Scale AI raksasa bernilai miliaran dolar.
Di usia 25 tahun, Wang resmi jadi miliarder self-made, sebuah pencapaian yang menempatkannya sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia teknologi. Kini, di usia 28 tahun, ia dipercaya memimpin divisi AI Meta, sebuah tanggung jawab besar untuk membawa perusahaan ini ke garis depan revolusi kecerdasan buatan.
Sederhana tapi Visioner
Meski memimpin perusahaan teknologi raksasa, Wang dikenal sebagai pribadi yang sederhana. Ia sering terlihat makan di kantin kantor, datang tanpa pengawal, dan bahkan menjawab email sendiri. Namun, soal teknologi, ia tak main-main. Dalam acara Meta Connect 2025, ia menyatakan, “Kita sedang membangun masa depan di mana AI menyentuh setiap aspek kehidupan. Ini adalah tanggung jawab besar yang harus kita jalani dengan hati-hati.”
Langkah Meta merekrut Wang juga jadi sinyal kuat bahwa perusahaan ini serius mengejar dominasi di bidang AI. Dengan Wang di kemudi, Meta diyakini akan melahirkan inovasi-inovasi baru yang bisa mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi.
Apa Arti Ini untuk Masa Depan AI?
Kehadiran Wang di Meta menandakan percepatan perlombaan AI global. Dengan pengalamannya membangun Scale AI dan visinya yang tajam, Wang diharapkan bisa membawa Meta melampaui para pesaingnya. Bagi kita, ini berarti AI akan semakin terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari, dari asisten virtual hingga solusi bisnis yang lebih cerdas.
Kisah Alexandr Wang adalah inspirasi bahwa usia bukan batasan untuk mengubah dunia. Dari anak jenius di New Mexico hingga pemimpin divisi AI Meta, perjalanannya membuktikan bahwa dengan visi, keberanian, dan kerja keras, segalanya mungkin.


