Garuda Indonesia Dapat Dana US$405 Juta untuk Restrukturisasi
Garuda Indonesia terima suntikan dana US$405 juta dari Danantara untuk restrukturisasi. Langkah strategis perkuat keuangan dan operasional maskapai. Simak selengkapnya!

Lomboklite.com - Maskapai nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk baru saja mendapat angin segar dengan suntikan dana sebesar US$405 juta atau setara Rp6,65 triliun dari Danantara Indonesia. Dana ini menjadi bagian dari komitmen pembiayaan hingga US$1 miliar yang diharapkan dapat memperkuat struktur keuangan dan operasional perusahaan. Langkah ini merupakan kelanjutan dari proses restrukturisasi yang sudah dimulai sejak 2022, dengan tujuan menjadikan Garuda lebih kompetitif di kancah penerbangan global.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menyambut baik dukungan ini sebagai tonggak penting dalam transformasi perusahaan. Dana tersebut akan digunakan untuk memperbaiki kinerja operasional, termasuk perawatan armada dan pengembangan jaringan penerbangan. Salah satu fokus utama adalah mengembalikan 15 pesawat, termasuk 14 milik anak usaha Citilink, ke kondisi aktif setelah terhambat oleh krisis rantai pasok suku cadang global.
Chief Operating Officer Danantara Indonesia, Dony Oskaria, menegaskan bahwa pendanaan ini bukan sekadar suntikan modal, melainkan bagian dari strategi transformasi yang terukur. Dengan pendekatan tata kelola yang baik, Danantara ingin memastikan Garuda Indonesia mampu bangkit sebagai entitas bisnis yang berkelanjutan. “Kami hadir sebagai pemegang saham dengan visi jelas untuk mendukung operasional dan keuangan Garuda,” ujar Dony.
Industri penerbangan global memang tengah menghadapi tantangan berat, mulai dari fluktuasi nilai tukar hingga kenaikan harga bahan bakar avtur. Namun, dengan dukungan ini, Garuda optimistis dapat mencapai target mengoperasikan 120 pesawat hingga 2030. Selain itu, maskapai ini juga terus meningkatkan layanan, seperti penambahan frekuensi penerbangan dan kolaborasi strategis untuk mendukung pariwisata nasional.
Langkah ini juga menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga keberlangsungan maskapai pelat merah yang memiliki sejarah panjang sebagai simbol aviasi Indonesia. Dengan pengelolaan yang lebih baik, Garuda diharapkan bisa kembali terbang tinggi, menghubungkan Indonesia dengan dunia.