Tina Talisa Jadi Komisaris Pertamina Patra Niaga, Siapa Dia?

Jakarta, Lomboklite.com – Dunia energi nasional kembali menjadi sorotan dengan kabar terbaru dari PT Pertamina Patra Niaga. Pada 4 Juli 2025, Tina Talisa resmi diangkat sebagai salah satu Komisaris perusahaan BUMN yang mengelola distribusi BBM, LPG, dan produk energi lainnya ini.

Penunjukan ini menjadi bagian dari perombakan besar-besaran jajaran kepemimpinan yang disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 8 Juli 2025.

Siapa sih Tina Talisa? Nama ini mungkin sudah tak asing bagi masyarakat Indonesia. Sebelum masuk ke ranah BUMN, Tina dikenal sebagai presenter berita senior di berbagai stasiun televisi nasional, seperti tvOne.

Lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran ini juga punya pengalaman mentereng sebagai juru bicara Kementerian Investasi/BKPM di era Menteri Bahlil Lahadalia. 

Kini, ia menjabat sebagai Staf Khusus Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, sebuah posisi yang menunjukkan pengaruhnya di ranah politik dan pemerintahan.

Dalam pernyataannya, Tina menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. “Saya menerima amanah ini dengan penuh tanggung jawab untuk mendukung transformasi layanan energi nasional bersama Pertamina Patra Niaga,” ujarnya, seperti dikutip dari berbagai sumber pada 10 Juli 2025.

Ia optimistis dapat berkontribusi positif untuk memperkuat peran perusahaan dalam memenuhi kebutuhan energi masyarakat, termasuk di wilayah terpencil.

Perombakan jajaran komisaris dan direksi ini juga melibatkan nama-nama besar lainnya, seperti Sudung Situmorang sebagai Komisaris Utama dan Siti Zahra Aghnia sebagai Komisaris Independen.

Menurut Heppy Wulansari, Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, perubahan ini merupakan keputusan pemegang saham untuk membawa angin segar dalam tata kelola perusahaan. “Kami berharap susunan baru ini bisa meningkatkan pelayanan energi untuk masyarakat,” katanya.

Penunjukan Tina Talisa sebagai komisaris menarik perhatian karena latar belakangnya yang kental di dunia politik dan media. Meski begitu, pengalamannya di bidang komunikasi dan hubungan publik dianggap dapat memperkuat strategi Pertamina Patra Niaga, terutama dalam menjalin hubungan dengan pemangku kepentingan.

Namun, sebagian pihak juga menyoroti aspek politik dalam pengangkatan ini, mengingat Tina adalah bagian dari Partai Gerindra.

Meski begitu, proses pengangkatan ini telah sesuai dengan prosedur resmi melalui RUPS, sehingga diharapkan dapat berjalan transparan dan profesional.

Pertamina Patra Niaga sendiri terus berkomitmen menjaga distribusi energi yang andal, mulai dari BBM hingga LPG, untuk mendukung kebutuhan masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).

Dengan kehadiran Tina Talisa di jajaran komisaris, publik kini menanti langkah nyata yang akan diambil untuk membawa perusahaan ini semakin maju. Bagaimana menurut kalian, apakah langkah ini akan membawa perubahan besar di sektor energi nasional?