China Luncurkan Liga Sepak Bola Robot Humanoid di Beijing 2025

China sukses gelar liga sepak bola robot humanoid pertama di Beijing, tunjukkan kemajuan AI. Simak keseruan RoBoLeague 2025 dan teknologi di baliknya!

Juli 2, 2025 - 17:56
 0  1
China Luncurkan Liga Sepak Bola Robot Humanoid di Beijing 2025
Robot humanoid T1 dari Booster Robotics bertanding di RoBoLeague, liga sepak bola robot pertama di Beijing, 28 Juni 2025. (Sumber: X/@CollinRugg)

Lomboklite.com, Beijing – Dunia teknologi kembali mencatat sejarah baru dengan peluncuran liga sepak bola robot humanoid pertama di China, bertajuk RoBoLeague World Robot Soccer League.

Kompetisi yang digelar di Zona Pengembangan Yizhuang, Beijing, ini menampilkan empat tim robot yang berlaga secara otonom dalam pertandingan 3 lawan 3, tanpa campur tangan manusia.

Acara ini menjadi sorotan karena menunjukkan kemajuan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI) dan robotika, sekaligus menjadi ajang pemanasan menuju World Humanoid Robot Games yang akan berlangsung pada 15-17 Agustus 2025.

Robot-robot yang bertanding, diproduksi oleh Booster Robotics, menyerupai anak usia 5-6 tahun dalam hal keterampilan.

Meski sering kali terlihat lucu dengan gerakan yang masih kaku, seperti tersandung atau jatuh hingga harus diangkut dengan tandu, teknologi di baliknya sangat canggih.

Dilengkapi dengan sensor visual mutakhir, robot T1 ini mampu mendeteksi bola dari jarak hingga 18 meter dengan akurasi 90%, mengenali garis lapangan, dan membuat keputusan strategis secara real-time.

Keseruan dan Tantangan di Lapangan

Pertandingan final RoBoLeague mempertemukan tim THU Robotics dari Universitas Tsinghua melawan tim Mountain Sea dari Universitas Pertanian China. Dengan skor akhir 5-3, THU Robotics keluar sebagai juara.

Meski aksi di lapangan lebih mirip permainan anak-anak dengan tabrakan antar-robot dan gol yang sering tak terjaga, penonton tetap terpukau oleh kecerdasan buatan yang menggerakkan para pemain robot ini.

“Kompetisi ini bukan hanya soal sepak bola, tapi juga tentang bagaimana teknologi AI bisa diterapkan dalam situasi nyata,” ujar Cheng Hao, pendiri Booster Robotics.

Cheng menambahkan bahwa kompetisi ini bertujuan untuk mendorong mahasiswa mengaplikasikan algoritma ke dalam robotika serta menunjukkan kemampuan robot berjalan stabil, bertahan dari benturan, dan berinteraksi dengan aman.

Menariknya, aturan pertandingan pun diubah untuk mengizinkan tabrakan ringan tanpa penalti, mengingat keterbatasan robot dalam menghindari rintangan secara dinamis.

Menatap Masa Depan Robotika

RoBoLeague bukan sekadar hiburan, melainkan bagian dari ambisi besar China untuk memimpin industri robotika global. Menurut laporan Morgan Stanley, pasar robotika China diproyeksikan tumbuh 23% per tahun hingga mencapai 108 miliar dolar AS pada 2028.

Bahkan, pada 2050, China diperkirakan akan mengoperasikan lebih dari 302 juta robot humanoid, jauh melampaui negara lain seperti Amerika Serikat.

Acara ini juga menjadi ajang uji coba untuk memastikan keamanan robot, terutama untuk interaksi dengan manusia di masa depan. “Kami ingin robot bisa bermain sepak bola bersama manusia tanpa risiko cedera,” kata Cheng. “Kompetisi ini membantu kami menyempurnakan algoritma dan sistem perangkat keras agar lebih aman dan cerdas.”

Menuju World Humanoid Robot Games 2025

RoBoLeague menjadi pembuka untuk World Humanoid Robot Games yang akan digelar di Beijing pada Agustus 2025. Event ini akan menampilkan 11 cabang olahraga robot, termasuk gimnastik, lari, dan tari sinkron, yang dirancang bersama oleh pakar olahraga dan robotika.

Acara ini juga akan berlangsung bersamaan dengan World Robot Conference, menegaskan posisi China sebagai pusat inovasi robotika dunia.

Dengan keberhasilan RoBoLeague, China tak hanya menunjukkan kemajuan teknologi, tetapi juga menghadirkan hiburan baru yang memikat.

Meski robot-robot ini masih jauh dari menggantikan Lionel Messi, langkah ini membuktikan bahwa masa depan robotika sudah semakin dekat. Bagi pecinta teknologi, ini adalah awal dari era baru yang penuh potensi! (sh)

samsuhid Penulis lepas, web manager, pengusaha, kadang koresponden. Saya cuma suka berbagi hal-hal bermanfaat di dunia digital—nggak lebih, nggak kurang.