Akademisi Poltekpar Dukung Penataan Pantai Tanjung Aan
Akademisi Poltekpar Lombok dukung penataan Pantai Tanjung Aan 2025 untuk pariwisata berkelanjutan, sejalan dengan Forum Kepala Desa Pujut. Simak selengkapnya!

Lomboklite.com - Lombok Tengah kembali menjadi sorotan dengan rencana penataan kawasan Pantai Tanjung Aan yang mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk akademisi dari Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok.
Langkah ini sejalan dengan upaya Forum Kepala Desa (FKD) Kecamatan Pujut untuk mempercantik destinasi wisata yang masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Penataan Pantai Tanjung Aan di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, diharapkan dapat meningkatkan daya tarik pariwisata sekaligus memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal.
Akademisi Poltekpar Lombok menilai rencana ini sebagai langkah strategis untuk mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan di Lombok Tengah. “Penataan ini bukan hanya soal estetika, tetapi juga memperkuat posisi Mandalika sebagai destinasi super prioritas,” ujar salah satu dosen Poltekpar Lombok.
Forum Kepala Desa Kecamatan Pujut juga menyambut baik inisiatif ini. Menurut mereka, penataan kawasan pantai akan membawa multiplier effect, seperti peningkatan lapangan kerja dan pendapatan masyarakat.
“Kami ingin Pantai Tanjung Aan jadi destinasi yang tidak hanya indah, tapi juga ramah wisatawan dengan fasilitas lengkap seperti akomodasi dan infrastruktur yang memadai,” kata Ketua FKD Pujut, Syukur, dalam wawancara di Desa Sukadana pada 25 Juni 2025.
Proyek ini juga mendapat dukungan dari Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), yang menegaskan bahwa pembangunan di KEK Mandalika dilakukan secara bertanggung jawab dengan memperhatikan tata ruang dan standar internasional.
Penataan ini mencakup pengembangan fasilitas wisata, seperti hotel berbintang dan infrastruktur pendukung, yang diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan domestik maupun mancanegara.
Namun, rencana ini tidak lepas dari tantangan. Beberapa warga setempat mengkhawatirkan dampak penataan terhadap lapak usaha mereka. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah setempat bersama ITDC berjanji melibatkan masyarakat secara aktif dalam setiap tahap perencanaan.
“Keterlibatan desa-desa di Kecamatan Pujut sangat penting untuk memastikan pembangunan ini inklusif dan berkelanjutan,” tambah perwakilan ITDC.
Dengan kolaborasi antara akademisi, pemerintah desa, dan ITDC, Pantai Tanjung Aan diharapkan menjadi destinasi wisata unggulan yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga pengalaman wisata yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Langkah ini juga diharapkan dapat memperkuat citra Lombok sebagai salah satu destinasi wisata terbaik dunia di tahun 2025.